Berhati-hatilah jika Anda ingin membeli obat antiimpoten seperti Viagra. Obat yang laris manis ini merupakan jenis obat yang paling banyak dipalsukan, termasuk di Indonesia.
"Hampir 100 persen obat Viagra yang dijual di pinggir-pinggir jalan itu palsu. Isinya tidak jelas, bahkan bisa jadi menimbulkan efek racun pada tubuh," kata dr.Heru H.Oentoeng M.Repro, Sp.And, seksolog dari Asosiasi Seksologi Indonesia di sela acara pengumuman hasil Ideal Sex Survei 2011 yang diadakan oleh Pfizer di Jakarta (23/6).
Ia menjelaskan, mungkin ada beberapa obat yang berisi sildenafil, bahan aktif dalam Viagra, tetapi memiliki proses pembuatan yang berbeda dengan obat asli. "Pembuatannya jelas berbeda karena yang dipatenkan oleh Pfizer adalah proses untuk mendapatkan sildenafil itu. Obat yang palsu itu belum tentu efektif," paparnya.
Selain belum diketahui isinya, obat-obat kuat yang di jual di pinggir jalan tersebut juga tidak didukung oleh penelitian ilmiah dan tidak memiliki izin resmi dari BPOM. Dengan demikian jika terjadi efek samping masyarakat tidak bisa menuntut.
Dr.Heru menambahkan, tidak setiap disfungsi ereksi bisa diatasi dengan obat kuat. "Harus dicari dulu penyebab gangguan ereksinya. Bisa saja tidak memerlukan obat jika sudah diatasi akar masalahnya," ungkapnya.
Obat antiimpotensi, menurut dia, hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. "Sebelum meresepkan obat, dokter harus melakukan pemeriksaan. Pemberian obat tentu tergantung pada kondisi pasien. Intinya jangan sekedar minum obat karena hal itu bisa memperlambat pertolongan medis," tegasnya.
Healt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar