Danau Toba terlihat dari Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (25/7/2011). Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia. Danau hasil volcano tektonik terbesar di dunia, dengan panjang danau 87 kilometer dan lebar 27 kilometer, terbentuk dari letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) yang terjadi sekitar 75 ribu tahun lalu.
Istilah supervolcano awalnya dipopulerkan oleh kantor berita Inggris, BBC, dalam siarannya, Horizon tahun 2000. Sebelum itu, ahli vulkanologi dan geologi belum menggunakan istilah ini. Saat ini istilah supervolcano populer digunakan untuk menyebutkan gunung api yang dapat memuntahkan sedikitnya 300 kilometer kubik magma dalam letusannya.
Kekuatan letusan supervolcano, kebanyakan berada pada tingkat 8 dalam Volcanic Explosivity Index (VEI). Selain istilah supervolcano, yang sering digunakan untuk menyebut letusan dahsyat gunung berapi jenis ini adalah supereruption atau megakaldera.
Catatan geologis menunjukkan, setidaknya setiap 100.000 tahun terjadi letusan supervolcano. Tak ada lagi kesangsian bahwa bumi akan mengalami lagi ledakan supervolcano. Pertanyaannya bukan mungkinkah terjadi letusan supervolcano, melainkan kapan akan meletus.
Letusan supervolcano yang terbaru terjadi di North Island, Selandia Baru, pada 26.500 tahun lalu. Letusan ini membentuk Danau Taupo. Letusan supervolcano Toba di Sumatera Utara yang terjadi pada 73.000 tahun lalu (Youngest Toba Tuff/YTT) merupakan yang terkuat dalam periode dua juta tahun terakhir. Letusan ini mengeluarkan 2.800 km kubik magma dan tergolong letusan supervolcano kelas menengah.
Geological Society of London pada 2005 melaporkan, beberapa letusan supervolcano berdampak lebih buruk lima sampai 10 kali lipat dibandingkan terjangan asteroid. Beberapa letusan supervolcano yang lebih tua berdampak sangat besar terhadap bumi. Misalnya, ledakan Siberian Traps di Siberia pada 250 juta tahun lalu yang diduga memunahkan 90 persen spesies di lautan. Ledakan Deccan Traps di India yang berbarengan dengan tumbukan meteorit diduga telah menghabisi era dinosaurus.
Beberapa letusan supervolcano lain pernah terjadi di Island Park Caldera, Idaho, Amerika Serikat, sekitar 2,1 juta tahun lalu yang memuntahkan 2.500 kubik magma. Letusan supervolcano juga teridentifikasi terjadi di Cerro Galan, Argentina, pada 2,5 juta tahun lalu, serta di Atana Ignimbrite, Cile, sekitar 4 juta tahun lalu.
Yellowstone di Amerika Serikat merupakan salah satu supervolcano yang saat ini dikhawatirkan akan meletus lagi. Catatan geologi menyebutkan, periode letusan Yellowstone adalah 600.000 tahun sekali. Saat ini sudah 620.000 tahun sejak letusan terakhir terjadi. Jika Yellowstone kembali meletus sebagaimana letusannya terakhir, separuh AS akan tertutup abu hingga satu meter.
Kekuatan letusan supervolcano, kebanyakan berada pada tingkat 8 dalam Volcanic Explosivity Index (VEI). Selain istilah supervolcano, yang sering digunakan untuk menyebut letusan dahsyat gunung berapi jenis ini adalah supereruption atau megakaldera.
Catatan geologis menunjukkan, setidaknya setiap 100.000 tahun terjadi letusan supervolcano. Tak ada lagi kesangsian bahwa bumi akan mengalami lagi ledakan supervolcano. Pertanyaannya bukan mungkinkah terjadi letusan supervolcano, melainkan kapan akan meletus.
Letusan supervolcano yang terbaru terjadi di North Island, Selandia Baru, pada 26.500 tahun lalu. Letusan ini membentuk Danau Taupo. Letusan supervolcano Toba di Sumatera Utara yang terjadi pada 73.000 tahun lalu (Youngest Toba Tuff/YTT) merupakan yang terkuat dalam periode dua juta tahun terakhir. Letusan ini mengeluarkan 2.800 km kubik magma dan tergolong letusan supervolcano kelas menengah.
Geological Society of London pada 2005 melaporkan, beberapa letusan supervolcano berdampak lebih buruk lima sampai 10 kali lipat dibandingkan terjangan asteroid. Beberapa letusan supervolcano yang lebih tua berdampak sangat besar terhadap bumi. Misalnya, ledakan Siberian Traps di Siberia pada 250 juta tahun lalu yang diduga memunahkan 90 persen spesies di lautan. Ledakan Deccan Traps di India yang berbarengan dengan tumbukan meteorit diduga telah menghabisi era dinosaurus.
Beberapa letusan supervolcano lain pernah terjadi di Island Park Caldera, Idaho, Amerika Serikat, sekitar 2,1 juta tahun lalu yang memuntahkan 2.500 kubik magma. Letusan supervolcano juga teridentifikasi terjadi di Cerro Galan, Argentina, pada 2,5 juta tahun lalu, serta di Atana Ignimbrite, Cile, sekitar 4 juta tahun lalu.
Yellowstone di Amerika Serikat merupakan salah satu supervolcano yang saat ini dikhawatirkan akan meletus lagi. Catatan geologi menyebutkan, periode letusan Yellowstone adalah 600.000 tahun sekali. Saat ini sudah 620.000 tahun sejak letusan terakhir terjadi. Jika Yellowstone kembali meletus sebagaimana letusannya terakhir, separuh AS akan tertutup abu hingga satu meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar