Rabu, 07 September 2011

Tiga Kerangka Agama Hindu


tiga, kerangka , dasar, dalam, umat , hindu
Mengutip artikel berikut, Agama Hindu memiliki tri kerangka yaitu:
1. Tatwa
2. Susila
3. Upacara.
Ketiga kerangka Agama Hindu diatas harus diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari oleh umat Hindu, karena menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Jika dalam kehidupan sehari-hari hanya menonjolkan hanya salah satu diantara ketiga diatas akan dapat memunculkan sifat-sifat negatif.
1. Tatwa (filsafat) tanpa  susila =muncul  sifat munafik, sombong, dan angkuh.
2. Susila tanpa upacara (dalam arti luas) = muncul  rasa fanatik.
3. Upacara tanpa didasari tatwa dan susila= muncul sifat dogmatis.
Tiga kerangka Agama Hindu diatas mirip dengan Tiga sifat manusia indonesia yang di anugerahkan TUHAN YME yaitu :
1. Jujur
2. Cerdas
3. Ingin jadi pejabat (legislatif, eksekutif, yudikatif, sipil,militer) disingkat pejabat
Namun sayangnya TUHAN YME hanya mengizinkan setiap Manusia Indonesia memiliki 2 saja dari 3 anugerah tersebut sehingga Manusia Indonesia terdiri dari 3 golongan :
1. Pejabat dan Jujur maka dapat dipastikan dia tidak cerdas
2. Pejabat dan Cerdas maka dapat dipastikan dia tidak jujur
3. Jujur dan Cerdas maka dapat dipastikan dia bukan pejabat
Agama Hindu mesti Dihayati Utuh
Agama Hindu mesti dihayati secara utuh. Artinya, agama tidak hanya dihayati, direnungkan, dan dicamkan. Tetapi mesti diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Agama bukan hanya diomongkan melainkan dilaksanakan dengan penuh keyakinan yang bermuara pada logika dan rasa batin (atmanastuti) .
Karena itu, dalam agama yang dipentingkan adalah kesucian batin. Agama Hindu memiliki tri kerangka yaitu tatwa, susila dan upacara. Ini pun mesti diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, karena menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Jika hanya menonjolkan tatwa (filsafat) tanpa diwujudkan dengan susila akan dapat memunculkan sifat-sifat munafik, sombong, dan angkuh. Jika hanya menonjolkan susila tanpa upacara (dalam arti luas), dapat menimbulkan rasa fanatik. Apabila menonjolkan upacara saja tanpa didasari tatwa dan susila, akan bisa bersifat dogmatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar