Kamis, 22 Desember 2011

Menguak Evolusi Kemampuan Berjalan Tetrapoda

Teori evolusi menyebutkan bahwa makhluk hidup di daratan berasal dari laut. Sekitar 400 juta tahun lalu, sejenis ikan bersirip lobus bergerak meninggalkan lautan menuju daratan. Evolusinya kemudian menciptakan tetrapoda atau hewan berkaki empat, seperti katak dan juga termasuk manusia.

Melihat bahwa tetrapoda sekarang memiliki kemampuan berjalan, maka diyakini bahwa proses yang terjadi sebelumnya bukan cuma meninggalkan lautan. Hal lain yang terjadi adalah perkembangan kemampuan berjalan, termasuk organ tubuh yang berperan mendukung kemampuan itu.

Sebagian besar biolog berpendapat bahwa evolusi dimulai dengan tumbuhnya alat gerak yang memiliki digit (tangan dan kaki dengan jari), lalu diikuti dengan pergerakan menuju daratan. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa proses evolusi yang terjadi adalah sebaliknya.

"Sangat mungkin bahwa kemampuan berjalan tumbuh terlebih dahulu sebelum kaki atau tangan atau jari-jari atau jempol, atau bahkan sebelum mereka mencapai daratan," kata Heather King, biolog dari Universitas Chicago, dilansir the New York Times, Senin (19/11/2011).

Pendapat King diungkapkan bersama hasil penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences. King dan timnya meneliti lungfish dari Afrika yang memiliki kemiripan dengan ikan bersirip lobus yang hidup jutaan tahun lalu.

Lungfish memiliki empat sirip tanpa bakal organ serupa jari, paru-paru dan tak memiliki sakrum, tulang segitiga yang menggabungkan paha ke tulang belakang. Sakrum merupakan tulang yang memungkinkan tetrapoda memanfaatkan energinya untuk berjalan.

King melihat bahwa tanpa kaki pun, lungsifh bisa berjalan. Mereka menggunakan sirip belakang untuk berjalan, mendorong diri di dasar akuarium. Kadang, lungfish juga menggunakan sirip depan untuk membuat semacam lompatan. King menuturkan, lungfish bisa mendorong dirinya karena paru-parunya membuatnya memiliki gaya apung besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar